Kamis, 28 April 2011

Cinta Karena Allah

Mungkin kita sudah sering dengar tentang hal ini, tapi saya hanya ingin menekankan kembali bahwa, mencintai karena Allah lebih indah dibandingkan mencintai karena kecantikan/ketampanan apalagi karena Harta.
Mencintai karena Allah SWT maksudnya adalah mencintai makhluk yang diridhoi oleh Allah SWT dengan cara yang diridhoi-Nya pula.

Makhluk yang diridhoi oleh Allah SWT untuk dicintai itu misalnya Rasulullah SAW , para sahabat, ulama, orang tua, istri yang syah, anak-anak, fakir miskin, anak yatim dan saudara seiman. Mereka itu wajib dicintai karena mencintai mereka memang diperintahkan oleh Allah SWT. Inilah yang dimaksud dengan mencintai makhluk yang diridhoi- Nya.

Sedangkan mencintai makhluk yang tidak diridhoi-Nya, misalnya mencintai syetan, berhala, tradisi jahiliyah peninggalan nenek moyang. Termasuk juga mencintai istri orang atau selingkuhan. Juga mencintai harta haram hasil korupsi, manipulasi, jabatan dan kedudukan. Mencintai makhluk yang tidak diridhoi Allah SWT untuk mencintainya adalah cinta yang diharamkan.



Sedangkan mencintai dengan cara yang tidak diridhoi Allah SWT adalah bila kita mencintai makhluk itu melebihi kecintaan kita kepada Allah SWT. Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa , bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya . (QS. Al-Baqarah : 165)

Cinta kita kepada apapun yang halal dan diridhoi Allah SWT, tidak boleh melebihi cinta kita kepada Allah SWT sendiri. Bahkan sekedar sama derajatnya pun tidak dibenarkan. Jadi cinta kepada Allah SWT itu harus lebih tinggi dan lebih kuat dari pada cinta kepada lainnya.
Bagaimana ciri2 mencintai karena Allah 
Salah satu cirinya adalah adanya tumbuh rasa saling menyayangi, saling ingin
menyelamatkan di jalan Allah baik urusan dunia maupun urusan akhirat. Hal ini
akan terwujud jika berangkat sama-sama dalam rangka iman dan islam.

Kalau dicontohkan Nabi pada masa Madinah, mungkin pernah kita ingat ucapan
beliau pada waktu mempersaudarakan ummat Islam dengan kalimatnya, hendaknya
yang disebelah memegang yang disebelahnya dan menjadikannya bersaudara.
Sampai-sampai ada sahabat ingin berbagi harta untuk mewujudkan rasa cintanya.
sumber : www.uhibbukumfillah.co.cc

0 komentar:

Posting Komentar

jangan lupa komentarnya....

Dapatkan Kabar Berita Terkini